Beredar video viral yang menghebohkan media sosial dengan narasi tewasnya seorang pria yang diduga hendak membobol rumah dengan posisi kepala terjepit pintu rumah korbannya.
Kejadian tersebut terjadi di Desa Tuyun Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada Kamis (12/9/2024).
Peristiwa itu kemudian diunggah oleh akun Instagram @interaktive_ pada hari yang sama dengan kejadian tersebut.
“Diduga hendak bobol rumah, seorang pria wafat kejepit pintu di desa Tuyun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah,” tulis akun tersebut pada keterangan video yang diunggahnya.
Dalam video itu tampak seorang pria yang terbujur kaku dengan posisi berdiri dan kepala yang terjepit di sebuah pintu rumah yang mempunyai tinggi sekitar 2 meter.
Di sekitar pelaku yang memakai baju merah itu juga terlihat alat pencongkel yang masih terjepit diantara dua pintu yang hendak dibobolnya.
Pada video juga tampak banyak warga sekitar yang menyaksikan hal itu sembari menunggu pihak kepolisian datang.
Selain itu, perekam juga menerangkan jika usaha pencurian tersebut terjadi di bekas rumah Kades Desa Tuyun.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 3.00 hingga 4.00 WIB.
“Gara-gara dia mau masuk rumah terus kejepit lehernya, ga bisa keluar,” ucap salah satu orang yang merekam kejadian tersebut.
“Kasus pencurian. Terjadi tadi malam, berkisar jam tiga (atau) jam empat,” sambungnya.
“Kejadian di Desa Tuyun berlokasi di rumah mantan Kades Desa Tuyun,” imbuhnya.
Diketahui pelaku berinisial DB (34) dan berdomisili di Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Pelaku juga diketahui sehari-hari berprofesi sebagai petani di daerah tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku diduga hendak membobol rumah dengan cara merusak kunci dan mencongkel pintu.
Namun, ketika kepalanya berhasil masuk, lehernya terjepit di pintu yang masih terkunci.
Karena tidak bisa menarik kembali kepalanya yang sudah terlanjur masuk, pelaku diduga tidak bisa bernafas dan kemudian meninggal dunia.
Saat ini Polsek Sepang masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengetahui penyebab pasti kematian walaupun hasil visum Puskesmas Sepang tidak menemukan luka bekas kekerasan.
