Keren! Bocah Penjual Jagung Rebus Ini Punya Tabungan Rp80 Juta

Seorang anak kecil penjual jagung yang diperkirakan masih duduk di sekolah dasar ditanyai oleh pemilik akun Instagram @agungc_properti.

Dalam obrolannya itu, anak laki-laki dengan jaket hitam yang diperkirakan masih duduk di sekolah dasar tersebut menyebutkan bahwa ia memiliki tabungan sebanyak Rp80 juta yang disimpan di bank.

Seorang pria berbaju kuning sekaligus pemilik akun @agungc_properti membagikan video reels di Instagramnya saat ini, menanyai laba bersih kepada seorang anak sekolah dasar itu dari jualan jagungnya selama ini.

Anak penjual jagung itu menjawab kalau ia mengambil laba bersih atau untung dari setiap jagung yang dijualnya, sebesar Rp2 ribu.

“Untung dikasihnya itu berapa?” tanya Agung “Rp2 ribu,” jawab si anak.

Jagung rebus yang dijual si anak diberi harga Rp10 ribu dengan selisih Rp2 ribu untuk anak penjual jagung ini. Dari Rp2 ribu keuntungan tadi, kemudian ia tabung di bank hingga saat ini mencapai Rp80 juta.

Baca Juga:   Gus Miftah Hina Penjual Es di Depan Umum, Ini Komentar Warganet

Mendengar jawaban anak penjual jagung itu, perekam video yang diduga seorang perempuan merespons takjub dengan usaha si anak.

Anak penjual jagung itu juga bercerita kalau ia setiap hari menabung sebanyak Rp100 ribu dari setiap jagung yang dijual. Selama 2 tahun, ia terus lakukan kebiasaan menabung itu hingga akhirnya mendapat tabungan Rp80 juta di rekening pribadinya.

Bahkan, jika di hari tertentu ia mendapatkan laba hingga Rp200 ribu pada penjualan jagung-jagung itu, ia akan menyimpan seluruh uang penjualan jagung pada hari itu.

Dalam video reels yang sudah disukai sebanyak 389 ribu kali itu, Agung menanyai lagi si anak tentang sumber uang yang akan dipakai untuk makan.

Awalnya pria yang juga berjualan properti itu mengira, si anak sudah mendapatkan makan oleh orang tuanya. Namun, ternyata anak penjual jagung itu mendapat pemasukan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perutnya.

Anak tersebut bercerita kalau setiap pagi, ia berjualan nasi uduk dan gorengan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Baca Juga:   Viral Tugu Biawak di Wonosobo Habiskan Biaya Rp50 Juta Saja, Tampak Realistis

“Engga, jualan lagi saya,” jawab si anak yang dikiran sudah mendapat makan dari orang tua. Lantas ia memberi tahu, kalau ia berjualan nasi uduk dan goreng saat subuh.

“Subuh jualan nasi uduk sama gorengan.” tambahnya.

Orang-orang di sekitarnya terdengar memiliki perasaan takjub dengan ungkapan “MasyaAllah” pada setiap jawaban yang diberikan si anak. Video itu pun mendapat respons yang beragam dari netizen yang repot repot menghitung minimal keuntungan harian penjualan jagung selama 2 tahun lamanya.

Adapun netizen yang cukup bijak untuk hanya mengambil setiap pelajaran dari apa yang sudah dilakukan si anak selama ini.

“Daripada debat Rp80 jutanya hitungan salah atau datang dari mana, kenapa gak petik saja semangatnya. Kerja konsisten dan menabung,” tulis @aw***ffee.

Beberapa netizen juga kerap membandingan si anak penjual jagung dengan tukang parkir yang sama-sama mendapat keuntungan Rp2 ribu pada setiap transaksi, tapi memiliki beban kerja yang lebih ringan.

Baca Juga:   Penonton Sepi Jennifer Lopez Batal Konser di 7 Kota

“Lebih terhormat adek daripada tukang parkir,” seru @agng****lana_.

Polemik tukang parkir memang jadi keresahan tersendiri di kalangan masyarakat bawah, karena beberapa orang terpaksa memberi daripada terlibat urusan yang lebih rumit. Komentar itu pun mendapat respons suka hingga 6.019 akun.

Intinya, setiap orang bisa bekerja dan bisa mendapat penghasilan yang cukup bagi dirinya. Bahkan seorang anak sekolah dasar sekalipun, seperti seorang anak penjual jagung rebus keliling yang tidak menyebutkan namanya ini.

Setiap subuh ia berjualan nasi uduk dan gorengan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, lalu di sisa harinya sepulang sekolah, ia berjualan jagung rebus dengan selisih Rp2 ribu yang ia tabung selama 2 tahun hingga akhirnya mencapai nominal Rp80 juta. Nominal yang mungkin kurang realistis untuk beberapa orang dewasa, tapi ternyata bisa dibuktikan secara nyata oleh seorang anak yang mau bekerja keras.

Loading

Berikan Komentar Anda

About the Author

admin