Aksi pemukulan dilakukan oleh seorang Perwira menengah polisi Kompol Bambang Surya Wiharga kepada seorang driver taksi online beberapa waktu lalu.
Insiden itu terjadi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Video pemukulan sempat terekam dari kamera ponsel korban dan beredar di media sosial.
Kronologi pemukulan sebagaimana dituturkan Kuasa hukum Rizki, Roberto Sihotang.
Pada saat itu Rizki mendapat order penumpang dari kawasan Senayan City, Jakarta Selatan, dengan titik tujuan Halte Polda Metro Jaya pada Kamis (31/10) siang
“Di tengah jalan dipastikan lagi sama si Rizki, ini benar pak halte bus komdak (Polda Metro Jaya), iya nanti lu tinggal masuk saja kata penumpangnya. Cuma cara penyampaiannya itu kurang mengenakan lah kalau menurut keterangan Rizki, dia dianggap kayak direndahkan lah,” kata Roberto.
Roberto menambahkan saat hampir sampai lokasi tujuan, kliennya kembali memastikan bahwa titik tujuan hanya sampai ke halte dan tidak masuk ke Polda Metro Jaya.
Jika sampai masuk kantor polisi itu maka penumpang diminta untuk mengubah titik tujuan.
Alih-alih mendapat toleransi jawaban, Rizki justru mendapat respons kurang ramah dari Bambang yang menyodorkan handphonenya kepada kliennya agar mengubah titik tujuan sendiri.
Rizki yang menoleh ke belakang membuat mobil dikemudikannya menabrak mobil lain di depan kendaraannya.
“Nah itu harus diubah, nah akhirnya disodorin dah tuh handphonenya si penumpang, ‘Nih lu ubah aja sendiri’, kata dia begitu. Begitu pas dia noleh ke belakang, mobilnya ini kan manual, dia injek kopling dah tuh, enggak nginjek rem. Terus nabrak lah mobil Alphard di depannya,” jelas Roberto.
Setelah menyelesaikan permasalahan dengan sopir mobil Alphard, korban kembali ke dalam mobil.
Alih-alih menyelesaikan masalah, sang polisi justru menambah keruh suasana dan kembali marah-marah, sehingga Rizki pun kesal dan meminta mereka turun dari mobil.
“Akhirnya si penumpang ‘yaudah gue turun sekarang di sini’. Yasudah turunlah kata dia. Nah menjelang turun dapat lah bogem mentahnya itu sekali,” ungkap Roberto.
Belakangan muncul fakta-fakta di balik kasus pemukulan Kompol Bambang kepada driver taksi online. Apa saja?
- Dipaksa Damai
Roberto Sihotang mengaku bahwa aksi pemukulan terekam kamera ponsel kliennya.
Merasa tak terima, Rizki lantas melaporkan ke kepolisian. Namun saat berada di SPKT Polda Metro Jaya, anggota polisi yang memukul kliennya itu ternyata sudah menunggunya.
Saat berada di sana, anggota polisi itu meminta agar kasusnya tidak dilanjutkan. Sementara itu korban malah dibawa ke sebuah ruangan oleh dua anggota polisi lainnya.
Menurut penuturan kliennya, korban merasa tertekan karena diminta untuk membuat surat pernyataan damai, sambil dijanjikan uang ganti rugi Rp5 juta untuk biaya pengobatan oleh dua anggota polisi yang membawanya.
Alhasil, korban yang tertekan terpaksa merelakan diri membuat surat perdamaian dengan tulisan tangannya.
Meski di awal sepakat akan diberi uang ganti Rp5 juta, namun kenyataanya Rizki hanya mendapat uang Rp2 juta.
“Terus tadi kan bilangnya Rp5 juta, kemudian ditransfernya ternyata cuma Rp2 juta. Nah uang Rp2 juta itu sampai hari ini tidak digunakan oleh si Rizki,” ujar Roberto.
- Korban Cabut Surat Perdamaian
Korban akhirnya kembali membuat surat pernyataan pencabutan surat perdamaian dan membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Roberto mengaku bahwa kasus akan ditarik ulur jika kembali masuk ke Polda Metro Jaya.
“Nah setelah saya dengar ceritanya seperti itu, saya merasa ini kalau di Polda Metro Jaya kalau dia datang lagi untuk membuat laporan polisi takutnya nanti malah tarik ulur. Akhirnya saya sarankan sama dia ya sudah coba buat laporan polisi di Polres Jaksel,” ujar Roberto.
- Pelaku Berada di Jakarta untuk Menikah
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Areis Aminullah mengatakan bahwa pelaku saat itu berada di Jakarta karena akan melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya.
Sang istri juga sempat melerai perkelahian antara Bambang dan Rizki saat hendak turun dari mobil.
Hingga saat ini juga Bambang dikatakan Aries masih berada di Jakarta.
“Untuk keberadaan Kompol Bambang masih di sana. Karena yang bersangkutan sedang melaksanakan cuti untuk melangsungkan pernikahan,” ucap Aries ketika dikonfirmasi, Selasa (5/11).
Mengetahui adanya dugaan kasus pidana yang menyeret Kompol Bambang, Polda Maluku menyerahkan semua penyelidikannya ke pihak Polda Metro Jaya.
“Jadi untuk tindak pidana sudah jelas ditangani Polda metro kerja TKP-nya ada di sana,” jelas Areis.
- Kapolda Copot Jabatan Pelaku
Polda Maluku mengambil tindakan tegas dengan mencopot jabatan Kompol Muhammad Bambang Surya Wiharga dari posisinya sebagai Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Maluku. Hal itu buntut pemukulan yang dilakukannya terhadap sopir taksi online di kawasan SCBD, Jakarta.
“Sebagai tindakan awal untuk yang bersangkutan Kompol Bambang sudah dimutasikan ke Pamen Yanma dalam rangka pemeriksaan. Sudah dicopot dari jabatannya,” jelas Areis.
Aksi tindak pidana yang dilakukan oleh Kompol Bambang diproses di wilayah hukum Polda Metro Jaya sangat tidak dibenarkan.
Menurut keterangannya, sidang etik dan disiplin nantinya akan dilaksanakan di Polda Maluku.
“Komitmen Bapak Kapolda setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota akan ditindak tegas. Terkait dengan video viral, beliau sudah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan penyelidikan dan memproses kejadian tersebut,” jelas dia.
Kompol Bambang saat ini masih di Jakarta sembari menunggu petugas Propam dari Polda Maluku yang akan menyusul untuk melakukan pemeriksaan terhadapnya.
“Untuk keberadaan Kompol Bambang masih di sana. Karena yang bersangkutan sedang melaksanakan cuti untuk melangsungkan pernikahan,” kata dia.